Metode Simpleks
Metode
simpleks digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi yang melibatkan tiga
variabel atau lebih yang tidak dapat diselesaikan oleh metode grafik. Metode
simpleks adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
memiliki lebih dari dua variabel. Metode simpleks didefinisakan sebagai
cara menyelesaikan permasalan yang memiliki variabel keputusan minimal dua
dengan menggunalkan alat bantu tabel. Metode simpleks dibedakan menjadi dua
yaitu, metode simpleks maksimasi untuk mencari keuntungan maksimum dan metode
simpleks minimasi untuk mencari biaya minimum.
Apabila suatu persoalan
program linier hanya mengandung
dua kegiatan (variabel keputusan) saja, maka dapat dipecahkan dengan metode grafik, tetapi jika mengandung tiga atau lebih variabel keputusan, maka metode grafik
tidak dapat digunakan lagi, sehingga diperlukan alternatif lain yaitu metode simpleks.
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linear yang digunakan sebagai teknik
pengambilan keputusan dalam permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian
sumber daya secara optimal. Metode simpleks digunakan umtuk
mencari nilai optimal dari program linear yang melibatkan banyak constraint
(pembatas) dan banyak variabel. Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan
digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.
Penentuan solusi optimal
menggunakan simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan. Penentuan
solusi optimal dilakukan dengan memeriksa titik ekstrim (ingat kembali solusi
grafik) satu per satu dengan cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan
solusi optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang kita sebut
dengan iterasi. Iterasi ke-i hanya tergantung dari iterasi sebelumnya (i-1).
Ada beberapa istilah yang sangat sering kita gunakan dalam metode simpleks,
diantaranya iterasi, variabel non basis, variabel basis, solusi atau nilai
kanan, variabel slack, variabel surplus, variabel buatan, kolom kunci,
baris kunci, angka kunci, variabel masuk, variabel keluar. Semua istilah ini
harus anda ingat baik-baik, karena akan selalu digunakan dalam riset
operasional.
Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan dalam
metode simpleks, diantaranya :
1.
Iterasi
adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari
nilai tabel sebelumnya.
2.
Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu
sama dengan derajat bebas dalam sistem
persamaan.
3.
Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada
solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala
merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =).
Secara umum, jumlah variabel basis selalu sama
dengan jumlah fungsi pembatas
(tanpa fungsi non negatif).
4.
Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber
daya pembatas awal yang ada, karena
aktivitas belum dilaksanakan.
5.
Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala untuk mengkonversikan
pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi
pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi
sebagai variabel basis.
6.
Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi
persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi
awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi sebagai variabel basis.
7.
Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.
Penambahan variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus
bernilai 0 pada solusi optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada.
Variabel hanya ada di atas kertas.
8.
Kolom pivot (kolom kunci) adalah
kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris
pivot (baris kunci).
9.
Baris pivot (baris kunci) adalah
salah satu baris dari antara variabel basis yang memuat variabel keluar.
10.
Elemen pivot (angka kunci) adalah
elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris kunci. Angka kunci akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks
berikutnya.
11.
Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel
basis pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel
non basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai positif.
12.
Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada
iterasi berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih
satu dari antara variabel basis pada setiap iiterasi. Variabel ini pada iterasi
berikutnya akan bernilai nol.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku
atau standar, yaitu:
1.
Nilai kanan
fungsi tujuan harus nol (0).
2.
Nilai kanan
fungsi kendala harus positif, apabila negatif nilai tersebut dikalikan dengan
(-1).
3.
Fungsi kendala
dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=) dengan
menambahkan satu variabel slack.
4.
Fungsi
kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum, dirubah menjadi persamaan
(=) dengan mengurangkan satu variabel surplus.
5.
Fungsi
kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan satu artificial
variable (variabel buatan).
Perhitungan dalam simpleks menuntut ketelitian tinggi, khususnya jika angka yang digunakan
adalah pecahan. Pembulatan harus
diperhatikan dengan baik. Disarankan jangan menggunakan bentuk bilangan
desimal, akan lebih teliti jika menggunakan bilangan pecahan. Pembulatan dapat
menyebabkan iterasi lebih panjang atau bahkan tidak selesai karena
ketidaktelitian dalam melakukan pembulatan.
Perhitungan iteratif dalam simpleks pada dasarnya
merupakan pemeriksaan satu per satu titik-titik ekstrim layak pada daerah penyelesaian.
Pemeriksaan dimulai dari kondisi nol (dimana semua aktivitas
atau variabel keputusan bernilai
nol). Jika titik ekstrim berjumlah n, kemungkinan terburuknya kita akan
melakukan perhitungan iteratif sebanyak n kali.
Menyelesaikan Metode Simpleks Secara Manual
Langkah-langkah menyelesaikan
metode simpleks secara manual adalah sebagai berikut :
1.
Periksa
apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi
(nilai kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak.
Tabel yang tidak layak tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
2.
Tentukan
kolom kunci. Penentuan kolom kunci dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai
di sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan berupa
maksimisasi, maka kolom kunci adalah kolom dengan koefisien negatif terbesar.
Jika tujuan minimisasi, maka kolom kunci adalah kolom dengan koefisien positif
terbesar. Perhatikan, kita tidak menggunakan kata-kata nilai terkecil dan
terbesar, karena kita memang tidak memilih nilai terkecil dan terbesar. Jika
kolom kunci ditandai dan ditarik ke atas, maka kita akan mendapatkan variabel
keluar. Jika nilai negatif terbesar (untuk tujuan maksimisasi) atau positif
terbesar (untuk tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu secara
sembarang.
3.
Tentukan
baris kunci. Baris kunci ditentukan setelah membagi nilai kanan dengan nilai
kolom kunci yang bersesuaian (nilai yang terletak dalam satu baris). Dalam hal
ini, nilai negatif dan 0 pada kolom kunci tidak diperhatikan, artinya tidak
ikut menjadi pembagi. Baris kunci adalah baris dengan rasio pembagian terkecil.
Perhatikan, rasio pembagian tidak mungkin bernilai negatif, karena nilai kanan
tidak negatif demikian juga dengan nilai kolom kunci. Jika baris kunci ditandai
dan ditarik ke kiri, maka kita akan mendapatkan variabel keluar. Jika
rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
4.
Tentukan angka
kunci. Angka kunci merupakan nilai yang terletak pada perpotongan kolom dan
baris kunci.
5.
Bentuk
tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali
menghitung nilai baris kunci baru. Baris kunci baru adalah baris kunci lama
dibagi dengan angka kunci. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom
kunci baris yang bersangkutan dikali baris kunci baru dalam satu kolom terhadap
baris lamanya yang terletak dalam satu kolom juga.
6.
Periksa
apakah tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien fungsi
tujuan (nilai pada baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan
maksimasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau
0. Pada tujuan minimasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z
sudah negatif atau 0. Jika belum, kembali ke langkah no.2, jika sudah optimal
baca solusi optimalnya.
contoh soal.........
Perusahaan Brilliant
menghasilkan 2 jenis sepatu yaitu sepatu dengan merk italy dan felix.
Merk italy dibuat dengan sol dari bahan karet. Sedangkan felix
dibuat dengan sol dari bahan kulit. Untuk membuat sepatu tersebut diperlukan 3
jenis mesin yaitu A (khusus untuk sol karet), B (khusus untuk sol kulit), dan C
(untuk finishing). Untuk setiap lusin sepatu dibutuhkan waktu :
1.
Italy
dikerjakan pada mesin A selama 2 jam tanpa melalui mesin B dan di mesin C
selama 6 jam.
2.
Felix
dikerjakan tanpa melalui mesin A, melalui mesin B selama 3 jam dan mesin C selama 5 jam.
Jam kerja maksimum setiap
hari untuk mesin A = 8 jam, melalui mesin B = 15 jam, dan mesin C = 30 jam.
Perolehan keuntungan untuk setiap lusin sepatu italy Rp. 30.000,00 dan felix
Rp. 50.000,00. Tentukan jumlah produksi sepatu yang menghasilkan laba maksimal.
jawab......
1. Merumuskan masalah
Tujuan :
Zmax
Variabel :
Italy = x1
Felix = x2
Kendala : Waktu dari masing-masing mesin.
2.
Menentukan model matematik
3.
Menentukan
persamaan simpleks
4.
Membentuk
tabel simpleks
Dengan demikian, nilai negatif terbesar terletak pada
kolom x2, maka kolom kunci terlelak pada kolom x2. Hasil pembagian nilai kanan
dengan kolom kunci terdapat nilai positif terkecil pada baris s2, maka baris
kunci terletak pada baris s2, dan angka kunci terletak pada kotak x2s2.
a. Angka baru baris kunci (ABBK)
b. Angka baru baris z
c. Angka baru baris s1
Angka
baru baris s1 ini masih tetap, karena pada persilangan antara baris s1 dengan
kolom x2 nilainya sudah nol (0).
d. Angka baru baris s3
Pada iterasi 1 ini belum optimal, karena nilai pada baris
z masih ada yang negatif. Dengan demikian, pengoptimalan masih dilanjutkan. Nilai
negatif terbesar terlatak pada kolom x1, maka kolom kunci terletak pada kolom
x1. Hasil pembagian antara nilai kanan dangan kolom kunci terdapat nilai
positif terkecil pada baris s3, maka baris kunci terletak pada baris s3, dan
angka kunci terletak pada kotak x1s3.
d. Angka baru baris x2
Angka
baru baris x2
ini masih tetap, karena pada persilangan antara baris x2 dengan kolom x1 nilainya sudah nol (0).
Pada iterasi 2,
nilai pada baris z sudah tidak ada yang bernilai negatif, maka tabel sudah
optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan.
Solusi
optimal : x1 = 5/6, x2 = 5 dan Z = 275.000, artinya untuk mendapatkan
keuntungan maksimum sebesar Rp. 275.000,00, maka perusahaan Brilliant sebaiknya
menghasilkan produk sepatu merk italy sebesar 5/6 lusin dan produk
sepatu felix sebesar 5 lusin.
Status
sumber daya dilihat dari keberadaan variabel basis awal dari setiap fungsi
kendala pada tabel optimal. Dalam kasus diatas, untuk fungsi kendala pertama,
keberadaan s1 pada variabel basis tabel optimal adalah 19/3, maka sumber daya
ini disebut berlebihan (abundant), keberadaan s2 dan s3 pada variabel
basis tabel optimal adalah 0, maka sumber daya ini disebut habis terpakai (scarce).
Harga
bayangan ini dilihat dari koefisien variabel slack atau surplus pada baris fungsi tujuan.
Koefisien s1 pada baris fungsi tujuan tabel optimal adalah 0, dengan demikian
harga bayangan sumber daya pertama adalah 0. Koefisien s2 pada baris fungsi
tujuan tabel optimal adalah 25.000/3, dengan demikian harga bayangan sumber
daya kedua adalah 25.000/3. Koefisien s3 pada baris fungsi tujuan tabel optimal
adalah 5.000, dengan demikian harga bayangan sumber daya ketiga adalah 5.000.
terimakasih mas brow
ReplyDeleteminta yg x3 bro
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBagaimana apabila fungsi hanya ada 2 variabel ? Saya mencoba mengerjakan sesuai dengan postingan diatas tapi saya masih ragu dan belum yakin kalau sudah mengerjakannya dengan benar
ReplyDeleteJawaban dan penyelesaian soal formulasi program linier masalah PT Bakery dan solusi optimalnya, tolong dong
ReplyDeleteterima kasih
ReplyDelete5 variabel pless
ReplyDeleteBagaiman jika menentukan baris kunci diperoleh nilai yang sama.
ReplyDeletemakasi kak
ReplyDeletemantulll gan
ReplyDeletesolder uap
s2 dan s3 pada variabel basis tabel optimal adalah 0, itu yg mana ya ? saya bingung
ReplyDeleteKa mau tnya bukannya -30.000 sama -50.000 besaran yg -30.000 ya ka
ReplyDeleteApabila di tablo 1 baris kuncinya adalah b1,bisakah b1 menjadi baris kunci lagi untuk tablo 2 ?
ReplyDeleteKalau minimasi apakah caranya sama persis saat mencari angka baru baris kunci?
ReplyDelete