BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Produk yang Diamati
CV
Sumber Mebel merupakan salah satu Perusahaan produksi mebel. Produk yang
dikerjakan oleh perusahaan ini adalah pintu, jendela, almari dan dan
komponen-komponen rumah. Hasil produksi dari PT X banyak
ragam dan jenisnya dan selalu berbeda tiap tipe produk, namun pada dasarnya
bahan baku yang digunakan adalah relatif sama antara produk yang satu dengan
produk yang lainnya. Produk yang diamati adalah pintu 2 minimalis.
Pemilihan produk yang diamati ini sedang dikerjakan oleh CV Sumber Mebel.
4.1.2 Struktur Proses Pembuatan Pintu
4.1.3 Bahan Baku
Bahan
baku dan bahan pembantu yang digunakan dalam produk pintu adalah sebagai
berikut :
a.
Bahan Baku
Dalam operasinya perusahaan membutuhkan bahan mentah
sebagai salah satu faktor untuk menghasilkan suatu barang jadi atau setengah
jadi, bahan mentah merupakan bagian yang terbesar dari fisik barang yang
dihasilkan, yaitu : kayu jati.
b.
Bahan Pembantu
Merupakan bahan penunjang yang diperoleh dari
perusahaan lain dengan cara membeli yaitu : lem, paku, dan lain-lain.
4.1.4 Area Proses Produksi
Jenis-jenis
mesin serta penggunaan pembuatan pintu terbagi dalam unit-unit kecil yang
bersifat khusus agar kualitas mutu produk tinggi. Unit-unit produksi tersebut
meliputi :
a.
Unit Moulding
Proses yang terjadi pada unit Moulding adalah
proses pengetaman atau penyerutan bahan elemen dari produksi sesuai dengan
ukuran dan bentuknya. Hasil dari moulding ini disortir untuk
memenuhi persyaratan kualitas mutu,
selanjutnya dikirim ke unit machine.
b.
Unit Machine atau Tools
Pada
unit machine ini proses produksi selanjutnya dikerjakan atas gambar
elemen suatu komponen. Hal ini diambil untuk memudahkan pengerjaannya
dan dengan mudah tenaga kerja memahami gambar berupa gambar elemen saja.
Mesin-mesin yang digunakan pada unit ini antara lain: mesin gergaji, mesin pasah, mesin profil, mesin bor, mesin
amplas.
c.
Unit Assembly (Perakitan)
Unit
ini bertugas merakit dimana bahannya sudah siap dikirim dari unit machine
dan didaftar sesuai dengan gambar komponen. Elemen ini disusun dalam suatu rak
dan diberi kode agar mudah mencari untuk assembly sebuah produksi.
4. Unit Finishing
Unit
finishing bertugas untuk pekerjaan aktif meliputi pengamplasan semua
jenis yang diproduksi sesuai dengan persyaratan oleh buyer.
Berdasarkan
pengamatan di CV
Sumber Mebel diketahui area proses produksi untuk
pembuatan pintu dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel
4.1 Nama Stasiun Kerja dan Fungsinya
No.
|
Stasiun
kerja
|
Fungsi
|
1
|
Gudang
bahan baku
|
Untuk tempat dimana bahan
baku diletakkan yang mana bahan yang digunakan berupa kayu jati.
|
2
|
Mesin
gergaji
|
Untuk
memotong bahan yang akan dijadikan produk sesuai ukuran yang sudah
ditentukan.
|
3
|
Mesin
pasah
|
Untuk
menghaluskan permukaan kayu yang akan digunakan dalam pembuatan produk.
|
4
|
Mesin
profil
|
Untuk
memberikan motif pada sudut-sudut daun pintu dan list, agar lebih
indah.
|
5
|
Mesin
bor
|
Untuk
memberi lubang pada slimar.
|
6
|
Assembly
|
Untuk
merakit semua komponen dari pintu.
|
7
|
Finishing
|
Untuk
proses terakhir yaitu penambalan pada bagian kayu yang berlubang dan
selanjutnya diamplas sampai permukaannya rata.
|
8
|
Gudang
hasil produksi
|
Untuk
tempat penyimpanan produk yang sudah jadi.
|
Sumber :
Diolah penulis, 2015
4.1.5 Layout Awal dan Aliran Material
Tata letak fasilitas produksi
(layout) awal merupakan landasan utama dalam perancangan layout yang baru, dari layout awal dapat diketahui
pergerakan material dari permulaan proses (penerimaan) sampai akhir
(pengiriman) di lintasan yang efisien.
a. Aliran Material
Aliran material
dari satu mesin ke mesin yang lainnya menunjukkan aliran yang tidak teratur,
volume material dengan beban yang berat
harus menempuh jarak yang cukup jauh. Pada layout awal masih menunjukkan
aliran material yang tidak optimal, pada layout awal aliran material dari mesin
pasah ke mesin bor harus melewati tempat mesin profil dan dari mesin profil ke assembly
harus melewati tempat mesin bor sehingga aliran bahan tidak optimal.
b. Aliran Proses
Aliran proses digunakan untuk
menggambarkan dan memperbaiki proses dalam sistem produksi dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
produksi. Analisis aliran perlu untuk menggambarkan aliran bahan secara rinci,
Mulai dari proses pembuatan dan aliran bahan baku sampai menjadi barang jadi.
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Assembly Chart
Tabel 4.2 Simbol Untuk
Bahan Pembuatan Sepasang Pintu
No.
|
Bahan
|
Simbol
|
Jumlah
|
1
|
Daun pintu
|
DU
|
2
|
2
|
Slimar atas
|
SS
|
2
|
3
|
Slimar bawah
|
SH
|
2
|
4
|
Slimar kanan
|
SN
|
2
|
5
|
Slimar kiri
|
SI
|
2
|
6
|
List atas
|
LS
|
4
|
7
|
List bawah
|
LH
|
4
|
8
|
List kanan
|
LN
|
4
|
9
|
List kiri
|
LI
|
4
|
10
|
Patek
|
PK
|
24
|
4.2.5 From to Chart
Pada From to
chart ini untuk layout awal dapat dilihat langkah dengan perhitungan
pergerakan material keseluruhan, Pada perhitungan tersebut juga menunjukkan jarak antara mesin terlalu
jauh dan tidak optimal, maka harus dilakukan penyusunan kembali untuk
memperoleh susunan yang lebih baik atau urutan letak mesin yang lebih baik.
Tabel 4.3 Kuantitas
Produksi dan Urutan Proses
Komponen
|
Kuantitas per hari
|
Urutan proses
|
Daun pintu
|
4
|
A – B – C – D – F – G
|
Slimar atas
|
4
|
A – B – C – E – F – G
|
Slimar bawah
|
4
|
A – B – C – E – F – G
|
Slimar kanan kiri
|
8
|
A – B – C – E – F – G
|
List kanan kiri
|
8
|
A – B – C – D – F – G
|
Lis atas bawah
|
8
|
A – B – C – D – F – G
|
Keterangan urutan
proses :
A = Bahan baku E
= Mesin bor
B = Mesin gergaji F = Assembly
C = Mesin pasah G
= Finishing
D = Mesin profil
Tabel 4.4 Aliran
Komponen
Tabel
diatas menunjukkan jumlah material yang di pindahkan dari fasilitas satu ke
fasilitas berikutnya, jumlah perpindahan dari A – B, B – C, dan F – G adalah
36, di peroleh dari komponen semua pintu yaitu daun pintu 4, slimar atas 4,
slimar bawah 4, slimar kanan kiri 8, list atas bawah 8, list
kanan kiri 8. Jumlah perpindahan dari C – D dan D – F adalah 20,
diperoleh dari daun pintu 4, list atas bawah 8, list kanan kiri
8. Jumlah perpindahan dari C – E dan E – F adalah 16, diperoleh dari slimar atas
4, slimar bawah 4, slimar kanan kiri 8.
Perhitungan jarak antar pusat
dengan menggunakan ukuran jarak Euclidean
adalah sebagai berikut : dengan
mengambil titik tengah dari denah tersebut maka :
a.
Jarak antara A ke B adalah 3,75 m + 3.75 m = 7,5 m
b.
Jarak antara B ke C adalah
= 7,11m
c.
Jarak antara C ke D adalah 2,5 m + 2,5 m = 5 m
d.
Jarak antara C ke E adalah 2,5 m + 5 m + 2,5 m = 10 m
e.
Jarak antara D ke F adalah
= 7,94 m
f.
Jarak antara E ke F adalah
= 7,11m
g.
Jarak antara F ke G adalah 3,75 m +
3.75 m = 7,5 m
Bobot perpindahan
dari fasilitas satu ke fasilitas berikutnya diperoleh dari jumlah komponen yang
dipindahkan dikalikan jarak perpindahan, yaitu sebagai berikut :
a.
Bobot A ke B = 36
x 7,5 = 270
b.
Bobot B ke C =
36 x 7,11 = 255,96
c.
Bobot C ke D = 20
x 5 = 100
d.
Bobot C ke E = 16 x 10 = 160
e.
Bobot D ke F = 20 x 7,94 = 158,8
f.
Bobot E ke F = 16 x 7,11 = 113,76
g.
Bobot F ke G = 36 x 7,5 = 270
Maka diperoleh total dari
bobot perpindahan tersebut adalah 2 (270) + 255,96 + 100 + 160 + 158,8 + 113,76
= 1328,52
Gambar from to chart yang menunjukkan jumlah
material yang dipindahkan dari fasilitas satu ke fasilitas berikutnya, setelah
dianalisa ada yang perlu diubah dari fasilitas tersebut misalnya E dipindah ke G.
a.
Bobot
A ke B = 36 x 7,5 = 270
b.
Bobot B ke C = 36 x 7,11 = 255,96
c.
Bobot C ke D = 20 x 5 = 100
d.
Bobot C ke E = 16 x 7 = 112
e.
Bobot D ke F = 20 x 7,94 = 158,8
f.
Bobot E ke F = 16 x 7,5 = 120
g.
Bobot F ke G = 36 x 7,11 = 255,96
Maka diperoleh total bobot
setelah dilakukan pemindahan fasilitas E ke G adalah 270 + 2 (255,96) + 100 +
112 + 158,8 + 120 = 1272,72.
4.2.6 Activity Relationship Chart (ARC)
Tabel 4.5 Alasan
Tingkat Hubungan
Kode
|
Alasan
|
1
|
Urutan
aliran kerja
|
2
|
Menggunakan
area yang sama
|
3
|
Menggunakan
catatan yang sama
|
4
|
Debu
dan bising
|
5
|
Bau
dan kotor
|
Tabel 4.6 Sistem
Penilaian ARC
Lambang
|
Keterangan
|
A
|
Mutlak
perlu berdekatan
|
E
|
Sangat
penting berdekatan
|
I
|
Penting
berdekatan
|
O
|
Tidak
ada masalah
|
U
|
Perlu
berjauhan
|
X
|
Mutlak
berjauhan
|
Gambar Activity
Relationship Chart yang menunjukkan tingkat kedekatan antara fasilitas satu
dengan fasilitas yang lainnya. Fasilitas produksi dengan bahan baku tingkat
kedekatannya adalah A dengan alasan 1, artinya mutlak perlu berdekatan dengan
alasan urutan aliran kerja. Dan seterusnya.
4.2.7 Work Sheet
Selanjutnya adalah merekapitulasi
hasil penilaian kedalam work sheet. Kegunaannya adalah untuk memudahkan
perancang untuk mengetahui tingkat hubungan sebuah pusat kegiatan atau
fasilitas satu dengan fasilitas yang lainya.
Tabel 4.7 Work
Sheet
No.
|
Fasilitas
|
Tingkat
hubunngan
|
A
|
E
|
I
|
O
|
U
|
X
|
1
|
Produksi
|
2
|
|
3,4,5
|
6,7,8
|
9
|
|
2
|
Gdg. Bahan
baku
|
1
|
|
|
3,4,5,6,7,8
|
9
|
|
3
|
Gdg.
Penyimpanan
|
|
|
1
|
2,4,5,6,7,8
|
9
|
|
4
|
Ruang
peralatan
|
|
|
1,5
|
2,3,6,7,8
|
9
|
|
5
|
Pemb. Listrik
|
|
|
1,4
|
2,3,6,7,8
|
9
|
|
6
|
Kantor
|
|
|
|
1,2,3,4,5,7,8
|
9
|
|
7
|
Parkir
|
|
|
|
1,2,3,4,5,6,8
|
9
|
|
8
|
WC karyawan
|
|
|
|
1,2,3,4,5,6,7,9
|
|
|
9
|
Limbah
|
|
|
|
8
|
1,2,3,4,5,6,7
|
|