2.1
Latar
Belakang
Antropometri berasal dari
kata anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran, sehingga
antropometri dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menyangkut pengukuran tubuh
manusia khususnya dimensi tubuh dan aplikasi yang menyangkut geometri fisik,
masa dan kekuatan tubuh manusia. Pengukuran anthropometri berdasarkan posisi
tubuh, terbagi atas Antropometri Statis,
disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standart
dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Istilah lain dari pengukuran tubuh
dengan cara ini dikenal dengan pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimension). Antropometri
Dinamis (pengukuran dimensi fungsional tubuh) dalam pengukuran antropometri
dinamis dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi melakukan
gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus
diselesaikan.
Dalam setiap produk pada
umumnya agak kurang memperhatikan dimensi yang dipakai pada alat yang tersebut.
Sering terjadi ketidaknyamanan setelah memakai alat yang digunakan oleh
masyarakat umum. Desain ulang produk yang mengalami masalah tersebut adalah sebuah
langkah perbaikan agar mendapatkan kondisi alat yang sesuai dengan pemakaian
pada ukuran standart yang ada.
Produk yang akan didesain
ulang yaitu pintu rumah. Diantara produk tersebut sering dijumpai ketidak nyamanan
yang dirasakan oleh pemakai. Diharapkan dengan desain ulang produk ini akan
menjadi lebih baik dan mampu memberikan kenyamanan pada pemakai.
2.2
Landasan
Teori
a.
Ergonomi
Kata ergonomi berasal dari
dua kata yang berbahasa Latin, yaitu ergos yang artinya kerja dan nomos
yang berarti hukum atau aturan. Ergonomi adalah disiplin keilmuan yang
berkaitan dengan perancangan peralatan dan fasilitas kerja yang memperhatikan
aspek-aspek manusia sebagai pemakainya. Disiplin ilmu dasar ergonomi meliputi
psikologi, ilmu kognitif, fisiologi,
biomekanika, aplikasi antropometri fisik, dan sistem teknik industri. Dengan
demikian ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem
dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem. Konsep
ergonomi sendiri berfokus pada prinsip fit the task to the person. Oleh karena
itu beberapa aplikasi dari ilmu ergonomi dapat dilihat pada berbagai proses perancangan
produk ataupun operasi kerja. Contoh dari aplikasi ilmu ergonomi pada perancangan
produk pintu rumah yang disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia.
b. Antropometri
Antropometri adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk dan ukuran tubuh manusia. Data antropometri
digunakan untuk berbagai keperluan seperti perancangan lingkungan kerja (workplaces), fasilitas kerja, dan lain-lain
agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi ukuran
anggota tubuh manusia yang akan menggunakannya. Hal ini dilakukan agar tercapai
suatu kondisi yang enak, nyaman, aman, dan sehat bagi manusia dan tentunya juga
dapat menciptakan kondisi kerja yang efisien dengan hasil yang efektif atau
dengan kata lain adalah untuk mencapai keadaan yang ergonomis. Antropometri secara
lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan
produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia. Data antropometri
yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara lebih luas antara lain dalam
hal perancangan areal kerja (work station), perancangan alat kerja dan
perancangan lingkungan fisik. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat
berkaitan dengan produk yang akan dirancang sesuai dengan manusia yang akan
mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut.
Tabel
2.1 Antropometri Tubuh Manusia
No.
|
Dimensi Tubuh
|
Simbol
|
1
|
Tinggi tubuh posisi
berdiri tegak
|
Ttpb
|
2
|
Tinggi mata
|
Tm
|
3
|
Tinggi bahu
|
Tb
|
4
|
Tinggi siku
|
Ts
|
5
|
Tinggi genggam tangan
pada posisi duduk
|
Tgtd
|
6
|
Tinggi badan pada
posisi duduk
|
Tbd
|
7
|
Tinggi mata posisi
duduk
|
Tmpd
|
8
|
Tinggi bahu pada
posisi duduk
|
Tbpd
|
9
|
Tinggi siku posisi
duduk
|
Tspd
|
10
|
Tebal paha
|
Tp
|
11
|
Jarak dari pantat ke
lutut
|
Jpl
|
12
|
Jarak dari lipat lutut
ke pantat
|
Jllp
|
13
|
Tinggi lutut
|
Tl
|
14
|
Tinggi lipat lutut
|
Tll
|
15
|
Lebar bahu
|
Lb
|
16
|
Lebar panggul
|
Lp
|
17
|
Tebal dada
|
Td
|
18
|
Tebal perut
|
Tep
|
19
|
Jarak dari siku ke
ujung jari
|
Jsuj
|
20
|
Lebar kepala
|
Lk
|
21
|
Panjang tangan
|
Pt
|
22
|
Lebar tangan
|
Lt
|
23
|
Jarak bentang dari
ujung tangan kanan ke kiri
|
Jbkk
|
24
|
Tinggi pergelangan
tangan posisi tangan vertikal ke atas dan
|
Tptv
|
berdiri tegak
|
||
25
|
Tinggi pergelangan
tangan vertikal ke atas dan duduk
|
Tpvd
|
26
|
Jarak genggam tangan
ke punggung pada posisi duduk
|
Jgpd
|
Tabel 2.2
Antropometri Tangan
No.
|
Dimensi Tangan
|
Simbol
|
1
|
Panjang tangan
|
Pata
|
2
|
Panjang telapak tangan
|
Ptt
|
3
|
Panjang ibu jari
|
Pij
|
4
|
Panjang jari telunjuk
|
Pjt
|
5
|
Panjang jari tengah
|
Pajt
|
6
|
Panjang jari manis
|
Pjm
|
7
|
Panjang jari
kelingking
|
Pjk
|
8
|
Lebar ibu jari
|
Lij
|
9
|
Tebal ibu jari
|
Tij
|
10
|
Lebar jari telunjuk
|
Ljt
|
11
|
Tebal jari telunjuk
|
Tjt
|
12
|
Lebar telapak tangan
|
Ltt
|
13
|
Lebar telapak tangan
(sampai ibu jari)
|
Lttj
|
14
|
Lebar telapak tangan
minimum
|
Lttm
|
15
|
Tebal telapak tangan
|
Ttt
|
16
|
Tebal telapak tangan
sampai ibu jari
|
Ttij
|
17
|
Diameter genggam
|
Dg
|
18
|
Lebar maksimum ibu
jari ke kelingking
|
Lmjk
|
19
|
Lebar fungsional
|
Lf
|
20
|
segi empat minimum
yang dapat dilewati telapak tangan
|
Semt
|
2.3 Aplikasi
Data Antropometri Perancangan Produk atau Fasilitas Kerja
Data antropometri untuk berbagai
ukuran anggota tubuh baik yang diukur dalam posisi tetap (structural body
dimension) ataupun posisi bergerak dinamis sesuai dengan fungsi yang bisa
dikerjakan oleh anggota tubuh tersebut (functional body dimension) dan
dikelompokan berdasarkan nilai persentil dari populasi tertentu akan sangat
bermanfaat untuk menentukan ukuran-ukuran yang harus diakomodasikan pada saat
perancangan sebuah produk, fasilitas kerja maupun stasiun kerja. Persoalan yang
paling mendasar dalam mengaplikasikan data antropometri dalam proses
perancangan adalah bagaimana bisa menemukan dimensi ukuran yang paling tepat
untuk rancangan yang ingin dibuat agar bisa mengakomodasikan mayoritas dan
potensial populasi yang akan menggunakan atau mengoperasikan hasil rancangan
tersebut. Dalam hal ini ada dua dimensi rancangan yang akan dijadikan dasar
menentukan minimum dan maksimum ukuran yang umum ingin ditetapkan, yaitu:
a. Dimensi jarak ruangan (clearance dimensions), yaitu
dimensi yang diperlukan untuk menentukan minimum ruang (space) yang diperlukan orang untuk
dengan leluasa melaksanakan aktivitas dalam sebuah stasiun kerja baik pada saat
mengoperasikan maupun harus melakukan perawatan dari fasilitas kerja yang ada.
Jarak ruangan (clearance) dalam hal
ini dirancang dengan menetapkan dimensi ukuran rata-rata tubuh dari populasi
pemakai yang diharapkan. Sebagai contoh pada saat kita merancang ukuran panjang
dan lebar pintu rumah, maka disini dimensi ukuran panjang dan lebar pintu rumah
akan ditentukan berdasarkan data antropometri.
b. Dimensi jarak jangkauan (reach dimension), yaitu dimensi
yang diperlukan untuk menentukan maksimum ukuran yang harus ditetapkan
agar mayoritas populasi akan mampu menjangkau dan mengoperasikan peralatan
kerja yaitu pegangan pintu secara mudah dan tidak memerlukan usaha (effort) yang terlalu memaksa. Disini
jarak jangkauan akan ditetapkan berdasarkan ukuran rata-rata tubuh dari populasi
pemakai yang diharapkan.
Berdasarkan
dua dimensi rancangan tersebut diatas dan untuk mengaplikasikan data
antropometri agar bisa menghasilkan rancangan produk, fasilitas maupun stasiun
kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh dari populasi pemakai terbesarnya (fitting
the task to the man); maka ada tiga filosofi dasar perancangan yang bisa
dipilih sesuai dengan tuntutan kebutuhannya yaitu:
a. Rancangan untuk ukuran
rata-rata (design for average), yang banyak dijumpai dalam perancangan
produk atau fasilitas yang dipakai untuk umum (public facilities) seperti pintu rumah dan fasilitas umum lainnya
yang akan dipakai oleh orang banyak.
b. Rancangan untuk ukuran ekstrim (design for extreem), yang
ditujukan untuk mengakomodasikan mereka yang memiliki ukuran yang terkecil atau
yang terbesar (dipilih salah satu) dengan oritentasi mayoritas populasi akan
bisa terakomodasi oleh rancangan yang dibuat.
c. Rancangan untuk ukuran yang bergerak dari satu ekstrim ke
ekstrim ukuran yang lain (design for range), yang diaplikasikan untuk
memberikan fleksibilitas ukuran (karena ukuran mampu diubah-ubah) sehingga
mampu digunakan oleh mereka yang memiliki ukuran tubuh terkecil maupun yang
terbesar (biasanya akan memakai ukuran dari range percentile 5th dan 95th).
Selanjutnya
untuk mengaplikasikan data antropometri dalam proses perancangan ada beberapa
langkah dan sistematika prosedur yang harus ditempuh yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Tentukan terlebih dahulu mayoritas (potensi) dari populasi yang
diharapkan akan memakai atau mengoperasikan produk atau fasilitas rancangan
yang akan dibuat (seperti yang dilakukan dalam langkah penetapan target dan
segmentasi pasar).
b. Tentukan proporsi dari populasi (percentile) yang harus diikuti.
c. Tentukan bagian-bagian tubuh dan dimensinya yang akan terkait
dengan rancangan yang dibuat.
d. Tentukan prinsip ukuran yang harus diikuti apakah rancangan
tersebut untuk ukuran ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel (range), ataukah menggunakan ukuran
rata-rata.
e. Aplikasikan data antropometri yang sesuai dan tersedia.
Perancangan
adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, memperbaiki dan
menyusun suatu sistem, baik fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu
yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada. Dalam membuat suatu
rancangan produk, perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya.
Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi
pada Tujuan
b. variform
suatu anggapan bahwa terdapat
sekumpulan solusi yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah
satu ide yang akan diambil.
c.
pembatas
Dimana pembatas ini membatasi
jumlah solusi pemecahan, antara lain :
1. Hukum
Alam: ilmu fisika, ilmu kimia, dan seterusnya.
2. Ekonomis:
pembiayaan atau ongkos dalam menetralisir rancangan yang telah dibuat.
3. Pertimbangan
Manusia: sifat, keterbatasan, dan kemampuan manusia dalam merancang dan
memakainya.
4. Faktor
Legalisasi: mulai dari model, bentuk sampai dengan hak cipta.
5. Fasilitas
Produksi: sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptakan rancangan yang
telah dibuat.
6. Evolutif:
berkembang terus atau mampu mengikuti perkembangan zaman.
7. Perbandingan
Nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.
Sedangkan
karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh
seorang perancang, antara lain :
a. Mempunyai
kemampuan untuk mengidentifikasi masalah
b. Memiliki
imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul
c. Berdaya
cipta
d. Mempunyai
kemampuan untuk menyederhanakan persoalan
e. Mempunyai
keahlian dalam bidang rancangan yang dibuat
f. Dapat
mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar
g. Mempunyai
sifat yang terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain
Hasil
rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi
si pemakai. Oleh karena itu, rancangan yang akan dibuat harus memperhatikan
faktor manusia sebagai pemakainya. Faktor manusia ini diantaranya dipelajari
dalam ergonomi (antropometri). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat suatu rancangan selain faktor manusia, antara lain:
a. Analisa
Teknik
Banyak
berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan seterusnya. analisis teknik
sebagai teknik penelitian yang objektif, sistematis, dan deskripsi kuantitatif
dari apa yang tampak dalam sebuah produk. Analisis teknik dapat di pergunakan
pada teknik kuantitatif maupun kualitatif, tergantung pada sisi mana peneliti
memanfaatkannya.
b. Analisa
Ekonomi
Berhubungan
perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh. Analisis
ekonomi merupakan
salah satu analisis yang digunakan pada model teknik
fundamental. Analisis ini cenderung
digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Kebijakan moneter
dapat memengaruhi return saham
yang diterima dikarenakan oleh besar kecilnya tingkat jumlah uang
yang beredar. Ketika jumlah uang yang beredar semakin tinggi, maka terdapat
kecenderungan meningkatnya kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini
dikarenakan perusahaan-perusahaan mendapatkan
supply uang yang lebih tinggi dari biasanya. Ketika supply uang tinggi, maka kegiatan operasional yang bersifat profit
oriented juga akan meningkat dan otomatis akan membuat laba perusahaan
meningkat pula. Hal ini pada gilirannya nanti akan meningkatkan return
saham dari perusahaan yang bersangkutan.
c. Analisa
Pemasaran
Berhubungan
dengan jalur distribusi produk atau hasil rancangan sehingga dapat sampai
kepada konsumen. Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan
ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi
lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda
yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut. Kegiatan-kegiatan
dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang atau jasa
dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem
penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan
pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran. Apabila
pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan
konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga yang tepat,
mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan sangat mudah
menjual barang-barang tersebut.
d. Analisa
Nilai
Analisa
nilai adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak
ada gunanya (tidak perlu).
Terdapat tiga tipe-tipe
perancangan, yaitu :
a. Perancangan
untuk pemakaian nilai ekstrim.
Contohnya:
data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan data ekstrim maksimum 95%.
b. Perancangan
pemakaian nilai rata-rata.
Contohnya:
data dengan persentil 50%.
c. Perancangan
untuk pemakaian yang dapat disesuaikan.
2.4
Penyebab
Variabilitas
Perbedaan antara
suatu populasi dengan populasi yang lain adalah dikarenakan oleh beberapa
faktor-faktor ,yaitu keacakan, jenis kelamin, suku bangsa, usia, jenis
pekerjaan, faktor kehamilan pada wanita, cacat tubuh secara fisik. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi data anthropometri yang nantinya
akan digunakan sebagai acuan dalam membuat perancangan suatu produk.
a. Keacakan
Dalam butir pertama ini walau
pun telah terdapat dalam suatu kelompok populasi yang sudah jelas sama jenis
kelamin, suku bangsa, kelompok usia dan pekerjaan, namun masih akan ada
perbedaan yang masih cukup signifikan antara berbagai masyarakat.
b. Jenis
Kelamin
Secara distribusi statistika ada perbedaan yang signifikan antara dimensi
tubuh pria dan wanita. Untuk kebanyakan dimensi tubuh pria dan wanita ada
perbedaan yang signifikan diantara mean
(rata-rata) dan nilai perbedaan ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Pria
dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya daripada wanita, oleh karenanya data antropometri untuk dua jenis kelamin tersebut selalu
disajikan terpisah.
c.
Suku Bangsa
Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah
menjadi hal yang tidak kalah pentingnya terutama karena meningkatnya jumlah
angka migrasi dari satu negara ke negara lain. Suatu contoh sederhana yaitu
dengan meningkatnya jumlah penduduk yang migrasi dari negara Vietnam ke
Australia, untuk mengisi satuan jumlah angkatan kerja. Maka akan mempengaruhi
antropometri nasional.
d.
Usia
Beberapa kelompok usia telah menjadi hal yang penting dalam masalah
antropometri. Berikut ini kelompok usia yang digolongkan dalam masalah antropometri,
yaitu:
1. Balita
2. Anak-anak
3. Remaja
4. Dewasa
5. Lanjut usia
Hal ini jelas berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk antropometri anak-anak. Antropometri akan cendrung terus meningkat sampai batas
usia dewasa, namun setelah menginjak usia
dewasa, tinggi badan manusia mepunyai kecendrungan untuk menurun yang antara
lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang. Selain itu
juga berkurangnya dinamika gerakan tangan dan kaki.
e. Jenis
Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya
persaratan dalam seleksi karyawan. Seperti misalnya: buruh dermaga adalah harus
mepunyai postur yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan
perkantoran pada umumnya.
f. Faktor
Kehamilan Pada Wanita
Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh
perbedaan yang berarti kalau dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil,
terutama yang berkaitan dengan analisa perancangan produk (APP) dan anlisa
perancangan kerja (APK).
g. Cacat Tubuh
Secara Fisik
Suatu
perkembangan yang sangat menggembirakan pada dekade terakhir yaitu dengan
diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para
penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta merasakan
kesamaan dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi didalam pelayanan untuk
masyarakat.
2.5
Metode
Ergonomi
` Terdapat beberapa metode dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Metode-metode
tersebut antara lain:
a. Diagnosis, dapat
dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian
fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomic
checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai kompleks.
b. Treatment, pemecahan masalah ergonomi
akan tergantung data dasar pada saat diagnosis.
Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi pintu, letak pencahayaan yang sesuai. Membeli
furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
c. Follow-up, dengan evaluasi yang
subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakan kenyamanan,
bagian badan tidak muat atau terlalu sempit sehingga desain pintu diambil rata-rata dari
sampel. Secara obyektif misalnya
dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan dan
lain-lain.
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah
evaluasi setiap tugas atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi
terus mengalami kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan tersebut
terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di
tempat kerja, terdapat 12 prinsip ergonomi yaitu:
a.
Bekerja dalam posisi atau postur
normal
b.
Mengurangi beban berlebihan
c.
Menempatkan peralatan agar selalu
berada dalam jangkauan
d.
Bekerja sesuai dengan ketinggian
dimensi tubuh
e.
Mengurangi gerakan berulang dan
berlebihan
f.
Minimalisasi gerakan statis
g.
Minimalisasikan titik beban
h.
Mencakup jarak ruang
i.
Menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman
j.
Melakukan gerakan, olah raga, dan
peregangan saat bekerja
k.
Membuat agar display dan
contoh mudah dimengerti
l.
Mengurangi stres.
2.6
Aplikasi
atau Penerapan Ergonomi
Dalam lapangan kerja, ergonomi ini juga mempunyai
peranan yang cukup besar. Semua bidang pekerjaan selalu menggunakan ergonomi.
Ergonomi ini diterapkan pada dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam
melakukan pekerjaannya. Dengan adanya rasa nyaman tersebut maka produktivitas
kerja diharapkan menjadi meningkat.
Prinsip – prinsip penerapan ergonomi dari data
antropometri adalah:
a.
Prinsip
perancangan bagi individu dengan ukuran ekstrim.
Berdasarkan
prinsip ini, rancangan yang dibuat bisa digunakan oleh individu ekstrim yaitu
terlalu lebar/tinggi atau sempit dibandingkan dengan rata- ratanya agar
memenuhi sasaran.
b. Prinsip
perancangan yang bisa disesuaikan.
Disini,
rancangan bisa diubah-ubah ukurannya sehingga cukup fleksibel untuk
diaplikasikan pada berbagai ukuran tubuh (berbagai populasi). Dengan
menggunakan prinsip ini maka kita dapat merancang produk yang dapat disesuaikan
dengan keinginan konsumen. Misalnya sebuah pintu.
c. Prinsip
perancangan dengan ukuran rata-rata.
Rancangan
didasarkan atas rata-rata ukuran manusia. Prinsip ini dipakai jika peralatan
yang didesain harus dapat dipakai untuk berbagai ukuran tubuh manusia. Desain
dengan prinsip ini dapat dikatakan perancangan dengan persentil 50. Masalahnya
adalah bahwa dapat dikatakan sangat sedikit atau tidak ada yang namanya
individu rata-rata sehingga perancangan berdasarkan prinsip ini memerlukan
kajian yang lebih mendalam lagi.
2.4
Rumus-rumus
Perhitungan Antropometri
a.
Mean
/ rata-rata
Rata-rata adalah perbandingan
antara jumlah nilai data dengan banyak data. Jika suatu data terdiri atas x1,
x2, x3, ..., xn maka rata-rata data tersebut
dirumuskan sebagai berikut.
Dengan:
=
mean/rata-rata
n = banyak data
xi =
nilai data ke-i
b.
Standar
Deviasi (Simpangan Baku)
Untuk mencari simpangan baku
atau standar deviasi , maka digunakan rumus sebagai berikut:
Dengan:
=
standar deviasi (simpangan baku)
xi = nilai data ke-i
=
mean/rata-rata
n =
banyaknya data
c. Persentil (5%, 50%, 95%)
Jika kumpulan data dibagi menjadi 100 bagian yang
sama, maka didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan “PERSENTIL”.
Tabel untuk mencari nilai persentil adalah sebagai berikut:
ituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack
ReplyDeletePROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.
MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!
? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
? New Yamaha Vixion 150 ( Senilai Rp.25.340.000,- )
? Emas Antam 10 Gram ( Senilai Rp.10.160.000,- )
? Free Chips 1.500.000
? Free Chips 1.000.000
? Free Chips 250.000
SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI
DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA
1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa
=> Bonus Cashback 0.3%
=> Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
=> Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
=> Bonus New Member 10%
=> Customer Service 24 Jam Nonstop
=> Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)
• Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
• Pusat Bantuan ituDewa
Facebook : ituDewa Club
Line: ituDewa
WeChat : OfficialituDewa
Telp / WA : +85561809401
Livechat : ituDewa Livechat