Wednesday, 28 October 2015

Perancangan Sistem Kerja Dengan Menggunakan Antropometri



2.1         Latar Belakang
                   Antropometri berasal dari kata anthro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran, sehingga antropometri dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan aplikasi yang menyangkut geometri fisik, masa dan kekuatan tubuh manusia. Pengukuran anthropometri berdasarkan posisi tubuh, terbagi atas  Antropometri Statis, disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standart dan tidak bergerak (tetap tegak sempurna). Istilah lain dari pengukuran tubuh dengan cara ini dikenal dengan pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimension). Antropometri Dinamis (pengukuran dimensi fungsional tubuh) dalam pengukuran antropometri dinamis dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus diselesaikan.
                   Dalam setiap produk pada umumnya agak kurang memperhatikan dimensi yang dipakai pada alat yang tersebut. Sering terjadi ketidaknyamanan setelah memakai alat yang digunakan oleh masyarakat umum. Desain ulang produk yang mengalami masalah tersebut adalah sebuah langkah perbaikan agar mendapatkan kondisi alat yang sesuai dengan pemakaian pada ukuran standart yang ada.
                   Produk yang akan didesain ulang yaitu pintu rumah. Diantara produk tersebut sering dijumpai ketidak nyamanan yang dirasakan oleh pemakai. Diharapkan dengan desain ulang produk ini akan menjadi lebih baik dan mampu memberikan kenyamanan pada pemakai.

2.2         Landasan Teori
a.    Ergonomi
                   Kata ergonomi berasal dari dua kata yang berbahasa Latin, yaitu ergos yang artinya kerja dan nomos yang berarti hukum atau aturan. Ergonomi adalah disiplin keilmuan yang berkaitan dengan perancangan peralatan dan fasilitas kerja yang memperhatikan aspek-aspek manusia sebagai pemakainya. Disiplin ilmu dasar ergonomi meliputi psikologi, ilmu kognitif, fisiologi, biomekanika, aplikasi antropometri fisik, dan sistem teknik industri. Dengan demikian ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem. Konsep ergonomi sendiri berfokus pada prinsip fit the task to the person. Oleh karena itu beberapa aplikasi dari ilmu ergonomi dapat dilihat pada berbagai proses perancangan produk ataupun operasi kerja. Contoh dari aplikasi ilmu ergonomi pada perancangan produk pintu rumah yang disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia.
b.    Antropometri
                   Antropometri adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan ukuran tubuh manusia. Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan seperti perancangan lingkungan kerja (workplaces), fasilitas kerja, dan lain-lain agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi ukuran anggota tubuh manusia yang akan menggunakannya. Hal ini dilakukan agar tercapai suatu kondisi yang enak, nyaman, aman, dan sehat bagi manusia dan tentunya juga dapat menciptakan kondisi kerja yang efisien dengan hasil yang efektif atau dengan kata lain adalah untuk mencapai keadaan yang ergonomis. Antropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara lebih luas antara lain dalam hal perancangan areal kerja (work station), perancangan alat kerja dan perancangan lingkungan fisik. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat berkaitan dengan produk yang akan dirancang sesuai dengan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut.


 

Tabel 2.1 Antropometri Tubuh Manusia
No.
Dimensi Tubuh
Simbol
1
Tinggi tubuh posisi berdiri tegak
Ttpb
2
Tinggi mata
Tm
3
Tinggi bahu
Tb
4
Tinggi siku
Ts
5
Tinggi genggam tangan pada posisi duduk
Tgtd
6
Tinggi badan pada posisi duduk
Tbd
7
Tinggi mata posisi duduk
Tmpd
8
Tinggi bahu pada posisi duduk
Tbpd
9
Tinggi siku posisi duduk
Tspd
10
Tebal paha
Tp
11
Jarak dari pantat ke lutut
Jpl
12
Jarak dari lipat lutut ke pantat
Jllp
13
Tinggi lutut
Tl
14
Tinggi lipat lutut
Tll
15
Lebar bahu
Lb
16
Lebar panggul
Lp
17
Tebal dada
Td
18
Tebal perut
Tep
19
Jarak dari siku ke ujung jari
Jsuj
20
Lebar kepala
Lk
21
Panjang tangan
Pt
22
Lebar tangan
Lt
23
Jarak bentang dari ujung tangan kanan ke kiri
Jbkk
24
Tinggi pergelangan tangan posisi tangan vertikal ke atas dan
Tptv
berdiri tegak
25
Tinggi pergelangan tangan vertikal ke atas dan duduk
Tpvd
26
Jarak genggam tangan ke punggung pada posisi duduk
Jgpd

 

Tabel 2.2 Antropometri Tangan
No.
Dimensi Tangan
Simbol
1
Panjang tangan
Pata
2
Panjang telapak tangan
Ptt
3
Panjang ibu jari
Pij
4
Panjang jari telunjuk
Pjt
5
Panjang jari tengah
Pajt
6
Panjang jari manis
Pjm
7
Panjang jari kelingking
Pjk
8
Lebar ibu jari
Lij
9
Tebal ibu jari
Tij
10
Lebar jari telunjuk
Ljt
11
Tebal jari telunjuk
Tjt
12
Lebar telapak tangan
Ltt
13
Lebar telapak tangan (sampai ibu jari)
Lttj
14
Lebar telapak tangan minimum
Lttm
15
Tebal telapak tangan
Ttt
16
Tebal telapak tangan sampai ibu jari
Ttij
17
Diameter genggam
Dg
18
Lebar maksimum ibu jari ke kelingking
Lmjk
19
Lebar fungsional
Lf
20
segi empat minimum yang dapat dilewati telapak tangan
Semt

2.3     Aplikasi Data Antropometri Perancangan Produk atau Fasilitas Kerja
                   Data antropometri untuk berbagai ukuran anggota tubuh baik yang diukur dalam posisi tetap (structural body dimension) ataupun posisi bergerak dinamis sesuai dengan fungsi yang bisa dikerjakan oleh anggota tubuh tersebut (functional body dimension) dan dikelompokan berdasarkan nilai persentil dari populasi tertentu akan sangat bermanfaat untuk menentukan ukuran-ukuran yang harus diakomodasikan pada saat perancangan sebuah produk, fasilitas kerja maupun stasiun kerja. Persoalan yang paling mendasar dalam mengaplikasikan data antropometri dalam proses perancangan adalah bagaimana bisa menemukan dimensi ukuran yang paling tepat untuk rancangan yang ingin dibuat agar bisa mengakomodasikan mayoritas dan potensial populasi yang akan menggunakan atau mengoperasikan hasil rancangan tersebut. Dalam hal ini ada dua dimensi rancangan yang akan dijadikan dasar menentukan minimum dan maksimum ukuran yang umum ingin ditetapkan, yaitu:
a.    Dimensi jarak ruangan (clearance dimensions), yaitu dimensi yang diperlukan untuk menentukan minimum ruang (space) yang diperlukan orang untuk dengan leluasa melaksanakan aktivitas dalam sebuah stasiun kerja baik pada saat mengoperasikan maupun harus melakukan perawatan dari fasilitas kerja yang ada. Jarak ruangan (clearance) dalam hal ini dirancang dengan menetapkan dimensi ukuran rata-rata tubuh dari populasi pemakai yang diharapkan. Sebagai contoh pada saat kita merancang ukuran panjang dan lebar pintu rumah, maka disini dimensi ukuran panjang dan lebar pintu rumah akan ditentukan berdasarkan data antropometri.
b.    Dimensi jarak jangkauan (reach dimension), yaitu dimensi yang diperlukan untuk menentukan maksimum ukuran yang harus ditetapkan agar mayoritas populasi akan mampu menjangkau dan mengoperasikan peralatan kerja yaitu pegangan pintu secara mudah dan tidak memerlukan usaha (effort) yang terlalu memaksa. Disini jarak jangkauan akan ditetapkan berdasarkan ukuran rata-rata tubuh dari populasi pemakai yang diharapkan.
                   Berdasarkan dua dimensi rancangan tersebut diatas dan untuk mengaplikasikan data antropometri agar bisa menghasilkan rancangan produk, fasilitas maupun stasiun kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh dari populasi pemakai terbesarnya (fitting the task to the man); maka ada tiga filosofi dasar perancangan yang bisa dipilih sesuai dengan tuntutan kebutuhannya yaitu:
a.     Rancangan untuk ukuran rata-rata (design for average), yang banyak dijumpai dalam perancangan produk atau fasilitas yang dipakai untuk umum (public facilities) seperti pintu rumah dan fasilitas umum lainnya yang akan dipakai oleh orang banyak.
b.    Rancangan untuk ukuran ekstrim (design for extreem), yang ditujukan untuk mengakomodasikan mereka yang memiliki ukuran yang terkecil atau yang terbesar (dipilih salah satu) dengan oritentasi mayoritas populasi akan bisa terakomodasi oleh rancangan yang dibuat.
c.    Rancangan untuk ukuran yang bergerak dari satu ekstrim ke ekstrim ukuran yang lain (design for range), yang diaplikasikan untuk memberikan fleksibilitas ukuran (karena ukuran mampu diubah-ubah) sehingga mampu digunakan oleh mereka yang memiliki ukuran tubuh terkecil maupun yang terbesar (biasanya akan memakai ukuran dari range percentile 5th dan 95th).
                   Selanjutnya untuk mengaplikasikan data antropometri dalam proses perancangan ada beberapa langkah dan sistematika prosedur yang harus ditempuh yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.    Tentukan terlebih dahulu mayoritas (potensi) dari populasi yang diharapkan akan memakai atau mengoperasikan produk atau fasilitas rancangan yang akan dibuat (seperti yang dilakukan dalam langkah penetapan target dan segmentasi pasar).
b.    Tentukan proporsi dari populasi (percentile) yang harus diikuti.
c.    Tentukan bagian-bagian tubuh dan dimensinya yang akan terkait dengan rancangan yang dibuat.
d.   Tentukan prinsip ukuran yang harus diikuti apakah rancangan tersebut untuk ukuran ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel (range), ataukah menggunakan ukuran rata-rata.
e.    Aplikasikan data antropometri yang sesuai dan tersedia.
                   Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada. Dalam membuat suatu rancangan produk, perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut:
a.    Berorientasi pada Tujuan
b.     variform
                   suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang akan diambil.
c.    pembatas
                   Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan, antara lain :
1.    Hukum Alam: ilmu fisika, ilmu kimia, dan seterusnya.
2.    Ekonomis: pembiayaan atau ongkos dalam menetralisir rancangan yang telah dibuat.
3.    Pertimbangan Manusia: sifat, keterbatasan, dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
4.    Faktor Legalisasi: mulai dari model, bentuk sampai dengan hak cipta.
5.    Fasilitas Produksi: sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat.
6.    Evolutif: berkembang terus atau mampu mengikuti perkembangan zaman.
7.    Perbandingan Nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.
                   Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh seorang perancang, antara lain :
a.    Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah
b.    Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul
c.    Berdaya cipta
d.   Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan
e.    Mempunyai keahlian dalam bidang rancangan yang dibuat
f.     Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar
g.    Mempunyai sifat yang terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain
                   Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu, rancangan yang akan dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya. Faktor manusia ini diantaranya dipelajari dalam ergonomi (antropometri). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia, antara lain:
a.    Analisa Teknik
                   Banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan seterusnya. analisis teknik sebagai teknik penelitian yang objektif, sistematis, dan deskripsi kuantitatif dari apa yang tampak dalam sebuah produk. Analisis teknik dapat di pergunakan pada teknik kuantitatif maupun kualitatif, tergantung pada sisi mana peneliti memanfaatkannya.
b.    Analisa Ekonomi
                   Berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh. Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik fundamental. Analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Kebijakan moneter dapat memengaruhi return saham yang diterima dikarenakan oleh besar kecilnya tingkat jumlah uang yang beredar. Ketika jumlah uang yang beredar semakin tinggi, maka terdapat kecenderungan meningkatnya kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan mendapatkan supply uang yang lebih tinggi dari biasanya. Ketika supply uang tinggi, maka kegiatan operasional yang bersifat profit oriented juga akan meningkat dan otomatis akan membuat laba perusahaan meningkat pula. Hal ini pada gilirannya nanti akan meningkatkan return saham dari perusahaan yang bersangkutan.
c.    Analisa Pemasaran
                   Berhubungan dengan jalur distribusi produk atau hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen. Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut. Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang atau jasa  dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran. Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut.
d.   Analisa Nilai
                        Analisa nilai adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya (tidak perlu).
                   Terdapat tiga tipe-tipe perancangan, yaitu :
a.    Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrim.
Contohnya: data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan data ekstrim maksimum 95%.
b.    Perancangan pemakaian nilai rata-rata.
Contohnya: data dengan persentil 50%.
c.    Perancangan untuk pemakaian yang dapat disesuaikan.

2.4         Penyebab Variabilitas
                   Perbedaan antara suatu populasi dengan populasi yang lain adalah dikarenakan oleh beberapa faktor-faktor ,yaitu keacakan, jenis kelamin, suku bangsa, usia, jenis pekerjaan, faktor kehamilan pada wanita, cacat tubuh secara fisik. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi data anthropometri yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam membuat perancangan suatu produk.

a.    Keacakan
                   Dalam butir pertama ini walau pun telah terdapat dalam suatu kelompok populasi yang sudah jelas sama jenis kelamin, suku bangsa, kelompok usia dan pekerjaan, namun masih akan ada perbedaan yang masih cukup signifikan antara berbagai masyarakat.
b.    Jenis Kelamin
                   Secara distribusi statistika ada perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Untuk kebanyakan dimensi tubuh pria dan wanita ada perbedaan yang signifikan diantara mean (rata-rata) dan nilai perbedaan ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya daripada wanita, oleh karenanya data antropometri untuk dua jenis kelamin tersebut selalu disajikan terpisah.
c.    Suku Bangsa
                   Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang tidak kalah pentingnya terutama karena meningkatnya jumlah angka migrasi dari satu negara ke negara lain. Suatu contoh sederhana yaitu dengan meningkatnya jumlah penduduk yang migrasi dari negara Vietnam ke Australia, untuk mengisi satuan jumlah angkatan kerja. Maka akan mempengaruhi antropometri nasional.
d.   Usia
                   Beberapa kelompok usia telah menjadi hal yang penting dalam masalah antropometri. Berikut ini kelompok usia yang digolongkan dalam masalah antropometri, yaitu:
1.    Balita
2.    Anak-anak
3.    Remaja
4.    Dewasa
5.    Lanjut usia
                   Hal ini jelas berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk antropometri anak-anak. Antropometri akan cendrung terus meningkat sampai batas usia dewasa, namun setelah menginjak usia dewasa, tinggi badan manusia mepunyai kecendrungan untuk menurun yang antara lain disebabkan oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang. Selain itu juga berkurangnya dinamika gerakan tangan dan kaki.
e.    Jenis Pekerjaan
                         Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persaratan dalam seleksi karyawan. Seperti misalnya: buruh dermaga adalah harus mepunyai postur yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya.
f.     Faktor Kehamilan Pada Wanita
                   Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti kalau dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama yang berkaitan dengan analisa perancangan produk (APP) dan anlisa perancangan kerja (APK). 
g.    Cacat Tubuh Secara Fisik
                   Suatu perkembangan yang sangat menggembirakan pada dekade terakhir yaitu dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta merasakan kesamaan dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi didalam pelayanan untuk masyarakat.

2.5         Metode Ergonomi
`                  Terdapat beberapa metode dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Metode-metode tersebut antara lain:
a.    Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomic checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai kompleks.
b. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi pintu, letak pencahayaan yang sesuai. Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
c. Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakan kenyamanan, bagian badan tidak muat atau terlalu sempit sehingga desain pintu diambil rata-rata dari sampel. Secara obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan dan lain-lain.
                   Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di tempat kerja, terdapat 12 prinsip ergonomi yaitu:
a.    Bekerja dalam posisi atau postur normal
b.    Mengurangi beban berlebihan
c.    Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan
d.   Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh
e.    Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan
f.     Minimalisasi gerakan statis
g.    Minimalisasikan titik beban
h.    Mencakup jarak ruang
i.      Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
j.      Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja
k.    Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti
l.      Mengurangi stres.

2.6         Aplikasi atau Penerapan Ergonomi
                   Dalam lapangan kerja, ergonomi ini juga mempunyai peranan yang cukup besar. Semua bidang pekerjaan selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi ini diterapkan pada dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya rasa nyaman tersebut maka produktivitas kerja diharapkan menjadi meningkat.


                   Prinsip – prinsip penerapan ergonomi dari data antropometri adalah:
a.    Prinsip perancangan bagi individu dengan ukuran ekstrim.
                   Berdasarkan prinsip ini, rancangan yang dibuat bisa digunakan oleh individu ekstrim yaitu terlalu lebar/tinggi atau sempit dibandingkan dengan rata- ratanya agar memenuhi sasaran.
b.    Prinsip perancangan yang bisa disesuaikan.
                   Disini, rancangan bisa diubah-ubah ukurannya sehingga cukup fleksibel untuk diaplikasikan pada berbagai ukuran tubuh (berbagai populasi). Dengan menggunakan prinsip ini maka kita dapat merancang produk yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen. Misalnya sebuah pintu.
c.    Prinsip perancangan dengan ukuran rata-rata.
                   Rancangan didasarkan atas rata-rata ukuran manusia. Prinsip ini dipakai jika peralatan yang didesain harus dapat dipakai untuk berbagai ukuran tubuh manusia. Desain dengan prinsip ini dapat dikatakan perancangan dengan persentil 50. Masalahnya adalah bahwa dapat dikatakan sangat sedikit atau tidak ada yang namanya individu rata-rata sehingga perancangan berdasarkan prinsip ini memerlukan kajian yang lebih mendalam lagi.

2.4         Rumus-rumus Perhitungan Antropometri
a.    Mean / rata-rata
                   Rata-rata adalah perbandingan antara jumlah nilai data dengan banyak data. Jika suatu data terdiri atas x1, x2, x3, ..., xn maka rata-rata data tersebut dirumuskan sebagai berikut.
 
Dengan:
  = mean/rata-rata
n   = banyak data
          xi  = nilai data ke-i


b.    Standar Deviasi (Simpangan Baku)
                   Untuk mencari simpangan baku atau standar deviasi , maka digunakan rumus sebagai berikut:
 
Dengan:
     = standar deviasi (simpangan baku)
xi     = nilai data ke-i
    = mean/rata-rata
n        = banyaknya data



c.  Persentil (5%, 50%, 95%)
                   Jika kumpulan data dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan “PERSENTIL”. Tabel untuk mencari nilai persentil adalah sebagai berikut:






















1 comment:

  1. ituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack

    PROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.

    MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!

    ? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
    ? New Yamaha Vixion 150 ( Senilai Rp.25.340.000,- )
    ? Emas Antam 10 Gram ( Senilai Rp.10.160.000,- )
    ? Free Chips 1.500.000
    ? Free Chips 1.000.000
    ? Free Chips 250.000

    SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI

    DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA

    1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa

    => Bonus Cashback 0.3%
    => Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
    => Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
    => Bonus New Member 10%
    => Customer Service 24 Jam Nonstop
    => Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)

    • Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
    • Pusat Bantuan ituDewa

    Facebook : ituDewa Club
    Line: ituDewa
    WeChat : OfficialituDewa
    Telp / WA : +85561809401
    Livechat : ituDewa Livechat

    ReplyDelete